- Diutamakan SMK-SMK lama yang memiliki jumlah siswa yang di atas 200 orang.
- Biaya dibebankan pada sekolah masing-masing. Biaya setiap peserta Rp. 1.500.000
- Pendaftaran ke Ibu Muzdalifah (Kepala SMK NU Gresik) HP. (031) 70633102
Selasa, 23 November 2010
Diklat dan Uji Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa
Hasil kesepakatan dalam pertemuan anggota MKKS SMK se Kab. Gresik, tentang Diklat dan Uji Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa adalah sbb:
Workshop Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, Penilaian, dan Penelitian Tindakan Kelas
Untuk meningkatkan kompetensi guru, MKKS SMK Kab. Gresik bekerja sama dengan Dirjen PMTK menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, Penilaian, dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 18 - 19 November 2010 bertempat di SMKN 1 Cerme. Sebagai pemateri adalah Drs. Ir. Gatot Dwi Atmadji, M.Pd. (Pengawas SMK Dinas Pendidikan Kab. Gresik). Peserta workshop berjumlah 50 orang, berasal dari guru-guru SMK yang belum sertifikasi.
Senin, 20 September 2010
Undangan Pertemuan MKKS September 2010
Dengan Hormat,
Ditujukan kepada Kepala Sekolah & Waka Kurikulum untuk hadir pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 21 September 2010
Tempat : SMKN 1 Sidayu
Pukul : 09.00 - selesai
Acara : Penjelasan: Data nominatif, Bantuan komite SMK Negeri, Renstra Kepmendiknas dll
Mengingat pentingnya acara tersebut, dimohon hadir tepat waktu.
Ketua MKKS
Drs. H. Edy Sartono
Ditujukan kepada Kepala Sekolah & Waka Kurikulum untuk hadir pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 21 September 2010
Tempat : SMKN 1 Sidayu
Pukul : 09.00 - selesai
Acara : Penjelasan: Data nominatif, Bantuan komite SMK Negeri, Renstra Kepmendiknas dll
Mengingat pentingnya acara tersebut, dimohon hadir tepat waktu.
Ketua MKKS
Drs. H. Edy Sartono
Senin, 19 Juli 2010
Prinsip Dasar Proses Belajar Mengajar Teknik
1. Prinsip motivasi
2. Prinsip latar
3. Prinsip keterarahan kepada titik pusat
4. Prinsip keterpaduan
5. Prinsip pemecahan masalah
6. Prinsip menemukan
7. Prinsip belajar sambil bekerja
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu. Dorongan dapat berasal dari dalam diri siswa sendiri (intrinsik) dan dapat juga dari luar siswa (ekstrinsik). Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru dapat menimbulkan motivasi atau dorongan untuk belajar baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
2. Prinsip latar
Kegiatan belajar sebaiknya tidak terjadi dalam kekosongan artinya di dalam mempelajari sesuatu yang baru hendaknya ada sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan yang sudah dipunyai siswa sehingga siswa dapat memahaminya dengan lebih mudah dan merupakan satu kesatuan yang lebih luas.
3. Prinsip keterarahan kepada titik pusat
Seluruh keiatan belajar mengajar hendaknya diarahkan pada satu titik pusat untuk itu harus ada satu pola yang dapat mengaitkan bagian yang terpisah dalam satu pelajaran satau satu program. Dengan adanya titik pusat ini maka keluasan dan kedalaman tujuan belajar dapat terarah. Hal ini sesuai dngan salah satu rasional dari kurikulum pendidikan teknik yaitu artikulasi kurikulum yang menyeluruh dimana diharapkan seluruh matapelajaran disusun dalam hubungan yang tepat sehingga tercapai kualitas pengajaran yang optimal.
4. Prinsip keterpaduan
Seperti halnya dengan prinsip keterarahan pada titik pusat maka titik keterpaduan merupakan salah satu cara untuk menyatukan atau memadukan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan yang lain, satu matapelajaran dengan matapelajaran yang lain sehingga dalam diri siswa dapat terbentuk pengetahuan yang terpadu. Guru hendaknya membantu siswa untuk memadukan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dan tidak menyerahkan semuanya pada kemampuan siswa sendiri.
5. Prinsip pemecahan masalah
Kemampuan memecahkan masalah merupakan salah satu kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa. Untuk itu proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah hendaknya diarahkanuntuk melatih siswa memecahkan masalah. Pemecahan masalah dapat dilatih mulai dari melihat masalah, merumuskan masala, dan berdaya upaya untuk memecahkan masalah. Dalam pendidikan teknik prinsip pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai siswa sebab mereka nantinya dalam bekerja akan selalu menghadapi berbagai masalah teknik yang harus mereka pecahkan.
6. Prinsip menemukan
Setiap anak memiliki potensi untuk menemukan dan mengembangkan diri sendiri. Untuk itu hendaknya diberi kesempatan untuk mencari, menemukan dan mengembangkan diri. Kegiatan ini akan menimbulkan gairah, semangat belajar yang lebih tinggi dan belajar bukan menjadi satu kebosanan bagisiswa.
7. Prinsip belajar sambil bekerja
Melakukan aktifitas atau bekerja merupakan salah satu bentuk pernyataan diri siswa. Siswa akan memperoleh harga diri, kebanggaan dan kegembiraan kalau diberi kesempatan menyalurkan kemampuan dan melihat hasil kerjanyasendiri. Untuk itu dalam pendidikan teknik hendaknya segala macam kegiatan praktek hendaknya diusahakan menjadi satu dan sesuai dengan prinsip belajar sambil bekerja.
8. Prinsip belajar sambil bermain
Kegiatan belajar dapat juga dalam bentuk bermain. Untuk itu perlu diusahakan kegiatan rekreasi yang kreatif dalam bentuk permainan.
9. Prinsip hubungan sosial
Hubungan sosial antar siswa juga merupakan salah satu bentuk prinsip belajar yang harus dikembangkan. Dengan hubungan sosial yang terbentuk diantara siswa, mereka dapat menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan dapat meningkatkan suasana belajar.
10. Prinsip perbedaan perorangan
Prinsip terakhir adalah bahwa setiap siswa berbeda antara yang satu dengan yang lain untuk itu guru harus peka dan dapat memperlakukan setiap perbedaan dengan baik demi kepentingan siswa.
Sumber: Siswanto. 1989. Kurikulum Pendidikan Teknik.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahapan-Tahapan Dalam Mengajar Keterampilan
1.Tulislah tujuan pengajaran dalam bentuk penampilan/perbuatan baik tentang apa yang harus diketahui dan apa yang harus dikerjakan oleh siswa.
2.Jabarkan dengan terinci keterampilan yang diajarkan baik urutan maupun penampilannya.
3.Demonstrasikan keterampilan ini sambil memberikan penjelasan secara lisan untuk memberikan penekanan pada bagian-bagian penampilan yang sulit.
4.Berikan kesempatan pada siswa untuk mempraktekkan keterampilan tersebut segera sesudah demonstrasi sambil memberikan petunjuk. Praktek dapat dilakukan per bagian atau secara keseluruhan dari keterampilan yang baru dipelajari tergantung dari jenis keterampilan yang dipelajari.
5.Berikan penilaian terhadap kegiatan ini dengan cara memuji penampilan siswa yang sudah baik atau memberikan petunjuk untuk perbaikan dan menjelaskan mengapa terjadi kesalahan/kekurangan dalam penampilan siswa. Penilaian diberikan agar siswa mengetahui tingkat kemajuan yang diperoleh dan termotivasi dengan kemampuan yang telah dicapai.
Sumber: Siswanto. 1989. Kurikulum Pendidikan Teknik.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
16 Filosofi Pendidikan Kejuruan
1.PK akan efisien jika disediakan lingkungan belajar yang sesuai dengan (replika) lingkungan di tempat kelak mereka akan bekerja.
2.Latihan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang diberikan di dalam latihan memiliki kesamaan operasional dengan peralatan yang sama dan mesin yang sama dengan yang akan dipergunakan di dalam kerjanya kelak.
3.PK akan efektif jika latihan diberikan secara langsung dan spesifik di dalam pemikiran, perhatian, minat, dan intelegensi intrinsik dengan kemungkinan pengembagan terbesar.
4.PK akan efektif jika sejak latihan sudah dibiasakan dengan perilaku yang akan ditunjukkan dalam pekerjaaannya kelak.
5.Pemberian latihan kejuruan yang efektif untuk semua profesi, perdagangan, pekerjaan hanya dapat diberikan kepada kelompok terpilih yang memang memerlukan, menginginkan dan sanggup memanfaatkannya.
6.Latihan PK akan efektif jika pemberian latihan yang berupa pengalaman khusus dapat diberikan terwujud dalam kebiasaan-kebiasaan yang benar dalam melakukan dan berpikir secara berulang-ulang hingga diperoleh penguasaan yang tepat guna dipekerjaannya.
7.Pendidikan kejuruan akan efektif jika pelatihnya cukup berpengalaman dan menerapkan kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar.
8.Untuk setiap pekerjaan terdapat kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh individu agar bisa menjabat pekerjaan itu. Jika pelatihan tidak diarahkan mencapai kompetensi minimal individu dan masyarakat akan rugi.
9.PK harus mengenal kondisi kerja dan harapan pasar.
10.Proses pemantapan yang efektif tentang kebiasaan bagi setiap pelajar akan sangat tergantung dari proporsi sebagaiman latihan memberikan kesempatan untuk mengenal pekerjaan yang sesungguhnya, dan bukan hanya tiruan.
11.Sumber data yang paling tepat untuk menetapkan materi pelatihan PK tidak ada lain kecuali pengalaman yang erat kaitannya dengan pekerjaan.
12.Untuk setiap jabatan terdapat bagian inti yang sangat penting dan ada bagian lain yang bisa cocok dengan pekerjaan lain atau jabatan lain.
13.PK akan dirasakan efisien sebagai penyiapan pelayanan bagi masyarakat untuk kebutuhan tertentu pada waktu tertentu.
14.PK akan bermanfaat secara sosial jika hubungan manusiawinya diperhatikan.
15.Administrasi PK kejuruan akan efisien jika bersifat lentur dibandingkan yang kaku.
16.Walaupun untuk sesuatu jenis PK telah diupayakan agar biaya per unit itu diperkecil, namun jika sudah sampai batas minimal tetapi ternyata hasilnya tidak efektif sebaiknya penyelenggaraan PK dibatalkan.
2.Latihan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang diberikan di dalam latihan memiliki kesamaan operasional dengan peralatan yang sama dan mesin yang sama dengan yang akan dipergunakan di dalam kerjanya kelak.
3.PK akan efektif jika latihan diberikan secara langsung dan spesifik di dalam pemikiran, perhatian, minat, dan intelegensi intrinsik dengan kemungkinan pengembagan terbesar.
4.PK akan efektif jika sejak latihan sudah dibiasakan dengan perilaku yang akan ditunjukkan dalam pekerjaaannya kelak.
5.Pemberian latihan kejuruan yang efektif untuk semua profesi, perdagangan, pekerjaan hanya dapat diberikan kepada kelompok terpilih yang memang memerlukan, menginginkan dan sanggup memanfaatkannya.
6.Latihan PK akan efektif jika pemberian latihan yang berupa pengalaman khusus dapat diberikan terwujud dalam kebiasaan-kebiasaan yang benar dalam melakukan dan berpikir secara berulang-ulang hingga diperoleh penguasaan yang tepat guna dipekerjaannya.
7.Pendidikan kejuruan akan efektif jika pelatihnya cukup berpengalaman dan menerapkan kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar.
8.Untuk setiap pekerjaan terdapat kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh individu agar bisa menjabat pekerjaan itu. Jika pelatihan tidak diarahkan mencapai kompetensi minimal individu dan masyarakat akan rugi.
9.PK harus mengenal kondisi kerja dan harapan pasar.
10.Proses pemantapan yang efektif tentang kebiasaan bagi setiap pelajar akan sangat tergantung dari proporsi sebagaiman latihan memberikan kesempatan untuk mengenal pekerjaan yang sesungguhnya, dan bukan hanya tiruan.
11.Sumber data yang paling tepat untuk menetapkan materi pelatihan PK tidak ada lain kecuali pengalaman yang erat kaitannya dengan pekerjaan.
12.Untuk setiap jabatan terdapat bagian inti yang sangat penting dan ada bagian lain yang bisa cocok dengan pekerjaan lain atau jabatan lain.
13.PK akan dirasakan efisien sebagai penyiapan pelayanan bagi masyarakat untuk kebutuhan tertentu pada waktu tertentu.
14.PK akan bermanfaat secara sosial jika hubungan manusiawinya diperhatikan.
15.Administrasi PK kejuruan akan efisien jika bersifat lentur dibandingkan yang kaku.
16.Walaupun untuk sesuatu jenis PK telah diupayakan agar biaya per unit itu diperkecil, namun jika sudah sampai batas minimal tetapi ternyata hasilnya tidak efektif sebaiknya penyelenggaraan PK dibatalkan.
Daftar Rujukan
Djojonegoro, Wardiman. 1999. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Melalui Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 38-39
Undangan Pengisian Data Pokok PSMK
Dengan Hormat,
Sehubungan pengisian Data Pokok PSMK tahun 2010, kami mengundang petugas pengisian data pokok SMK se Kabupaten Gresik untuk hadir pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 20 Juli 2010
Tempat : Ruang H SMKN 1 Cerme
Pukul : 08:00
Acara : Pengarahan & Pengisian Data Pokok PSMK
Mengingat pentingnya kegiatan tersebut, kami berharap Bapak/Ibu untuk datang tepat pada waktunya.
Ahmad Nur Qomari
Catatan:
Mohon membawa: a. format data pokok yang sudah diisi; b. laptop; c. flashdisk
Sehubungan pengisian Data Pokok PSMK tahun 2010, kami mengundang petugas pengisian data pokok SMK se Kabupaten Gresik untuk hadir pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 20 Juli 2010
Tempat : Ruang H SMKN 1 Cerme
Pukul : 08:00
Acara : Pengarahan & Pengisian Data Pokok PSMK
Mengingat pentingnya kegiatan tersebut, kami berharap Bapak/Ibu untuk datang tepat pada waktunya.
Ahmad Nur Qomari
Catatan:
Mohon membawa: a. format data pokok yang sudah diisi; b. laptop; c. flashdisk
Kamis, 15 Juli 2010
Sinkronisasi Kurikulum SMK dengan DU/DI
Bertempat di Ruang Pertemuan SMKN 1 Cerme, Program Kepala Seksi Pembelajaran SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik diikuti 120 orang dari 32 SMK se-Kabupaten Gresik. Narasumber yaitu:
Kegiatan tersebut terangkai sbb:
- Bpk Nurudin S.T. dari PT. Eterindo Nusa Graha
- Bpk Hartono dari CV. Mammoth Computer
- Bpk Muchlas Widodo dari BPR Muamalat Amanah Sejahtera
- Bpk Waskito Al dari KWSG Gresik
- Bpk Maknun dari KWSG Gresik
Kegiatan tersebut terangkai sbb:
- Kesesuaian Kompetensi SMK dengan Industri Kimia
- Kesesuaian Kompetensi SMK dengan Industri Komputer
- Kesesuaian Kompetensi SMK dengan Bidang Usaha Penjualan
- Kesesuaian Kompetensi SMK dengan Bidang Perbankan
- Sikap Mental dan Kompetensi Alumni SMK di Dunia Industri
- Pendampingan Sinkronisasi Kurikulum SMK dengan DU/DI
- Presentasi Hasil Sinkronisasi
Pengambilan Sertifikat Sinkronisasi Kurikulum
Diinformasikan kepada peserta kegiatan Sinkronisasi Kurikulum SMK dng DU/DI yang sudah menyerahkan tugas, sertifikat dapat diambil di SMKN 1 Cerme (Ibu Umainingsih, S.E.).
Pramana
Pramana
SKHUN yang mengalami kesalahan tulis
Diinformasikan kepada SMK yang SKHUN mengalami kesalahan tulis, harap bersabar karena masih proses perbaikan ke tingkat pusat. Jika ada informasi, akan diinformasikan melalui blog ini.
Pramana
Pramana
Nama-nama SMK
- SMKN 1 Cerme
- SMKN 1 Sidayu
- SMKN 1 Duduk Sampeyan
- SMKN 1 Driyorejo
- SMK PGRI Gresik
- SMK PGRI 2 Kedamean
- SMK Semen Gresik
- SMK Karya Bhakti Gresik
- SMK Bhakti Kita Driyorejo
- SMK Ma'arif NU Driyorejo
- SMK Ma'arif NU Sunan Giri Driyorejo
- SMK Ma'arif NU Wringinanom
- SMK Sunan Ampel
- SMK Al Azhar Menganti
- SMK Ma'arif NU Benjeng
- SMK YPI Darussalam 1 Cerme
- SMK Darruttaqwa
- SMK Yasmu Manyar
- SMK Assa'adah Bungah
- SMK Muhammadiyah 1 Bungah
- SMK Maskumambang 1
- SMK Sunan Drajat
- SMK Al Ikhlas
- SMK Roudlotul Hikmah Ujung Pangkah
- SMK NU Gresik
- SMK Dharma Wanita Gresik
- SMK Taruna Jaya Gresik
- SMK YPI Darussalam 2 Cerme
- SMK Muhammadiyah 2 Gresik
- SMK Maskumambang 2 Dukun
- SMK Hidayatul Ummah Balong Panggang
- SMK Sunan Giri Menganti
- SMK Nanbaul Ihsan Ujung Pangkah
- SMK BahrulUlum
Langganan:
Postingan (Atom)